Ruwat pekarangan berasal dari kata dasar ruwat.
Tradisi jawa (zaman dahulu) yang berfungsi untuk menolak bala dan membuang sial, dengan mengaji dan membakar dupa selama 66 hari.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti ruwat pekarangan adalah tradisi jawa (zaman dahulu) yang berfungsi untuk menolak bala dan membuang sial, dengan mengaji dan membakar dupa selama 66 hari.